Asal Usul Begu Ganjang
Asal Usul Begu Ganjang
Hal mistis sudah menjadi hal lumrah untuk dibicarakan di Indonesia. Banyak sekali cerita mistis yang beredar di masyarakat. Tidak hanya itu saking ramainya peminat cerita mistis di Indonesia banyak sekali stasiun tv nasional, para youtuber yang mulai mengangkat cerita mistis seperti uji nyali dan yang pasti hal-hal seperti ini sangat di senangi untuk penonton.Cerita yang di angkat pun biasanya dari berbagai macam daerah yang ada di Indonesia.
Salah satu cerita mistis yang jarang terdengar ini pun tak kalah menyeramkan. Cerita mistis ini membicarakan tentang hantu bernama Begu Ganjang. Begu ganjang sendiri memiliki arti begu artinya roh atau arwah, sedangkan ganjang berarti panjang atau bisa di artikan sebagai hantu panjang. Hantu ini merupakan hantu yang lebih banyak di percayai di tanah Batak.
Ritual yang di gelar puluhan warga Desa Lobu Pining, Pahae Julu, Taput, Kamis (30/8), menjadi salah satu bukti bahwa begu ganjang masih merupakan momok menakutkan di kawasan itu. Mereka mendatangkan dukun dari dari Dolok Sanggul, Kabupaten Humbang Hasundutan, yang akan memimpin ritual untuk membersihkan desa mereka dari ilmu hitam, termasuk begu ganjang. Acara ini bahkan di hadiri anggota DPRD Taput, Jasa Sitompul, dan Kapolsek Pahae Julu Iptu SB Simamora.
Siapa Begu Ganjang?
Banyak masyarakat yang percaya bahwa begu ganjang memiliki ciri tubuh yang tinggi. Semakin anda melihatnya, maka akan semakin tinggi begu ganjang. Hal yang menakutkannya lagi di katakan bahwa hantu ini begu ganjang dapat mencekik orang yang melihatnya. Selain itu ada juga yang mengatakan bahwa begu ganjang memiliki rambut panjang dan tinggal di pucuk pohon. Namun ada juga yang bilang bahwa sebenarnya begu ganjang merupakan sesuatu seperti ilmu hitam. Konon, begu ganjang adalah hantu yang bisa di suruh-suruh untuk mencari kekayaan.
Menurut cerita yang beredar di masyarakat, begu ganjang di zaman lampau sengaja dipelihara warga untuk membunuh, sehingga membuat ketakutan warga semakin menjadi-jadi terhadap setan ini.
Ada yang berkata bahwa jika kalian melihat begu ganjang kalian akan sakit, dan tak lama akan meninggal dunia. Sebenarnya banyak sekali cerita-cerita yang berkembang tentang begu ganjang, seperti begu ganjang di gunakan untuk menjaga lahan pertanian maupun lahan perkebunan. Namun jika kalian menggunakan begu ganjang ada harga yang harus kalian bayarkan. Harga yang harus di berikan adalah tumbal berupa nyawa seseorang.
Cerita Begu Ganjang
Karena cerita tentang begu ganjang, ada seorang pria yang harus rela kehilangan nyawa nya. Cerita ini bermula pada Pada 15 Mei 2010, tiga warga Dusun Buntu Raja Desa Sitanggor, Kecamatan Muara, Tapanuli Utara, yaitu Gibson Simaremare, istrinya Riama br Rajaguguk (65), dan anaknya Lauren Simaremare (35), tewas di bakar hidup-hidup setelah dituding sebagai pemelihara begu ganjang. Sementara itu, Tiur br Nainggolan yang merupakan istri Lauren Simaremare, kritis di tikam. polisi kemudian menetapkan 55 warga setempat sebagai tersangka dalam aksi penganiayaan ini.
Sebenarnya bukan hanya cerita di atas, masih banyak lagi cerita yang tersebar di luar sana. Banyak juga korban yang di kambing hitamkan sehingga mereka yang di tuduh memelihara begu ganjang di aniaya, diusir dari kampung, dan rumahnya di rusak atau dibakar.
Yang teranyar, Rabu (11/7), tiga warga Desa Aek Raja, Kecamatan Parmonangan, Taput, yaitu Fernando Manalu (53), Delima br Simanjuntak (50), dan Mikael Manalu (47) di aniaya karena di duga memelihara begu ganjang. Mereka di pukuli hingga babak belur. Rumahnya juga dirusak. Isu begu ganjang ini muncul setelah meninggalnya seorang warga di nilai janggal.
Sayangnya semua penganiayaan yang terjadi tidak ada bukti apa-apa, semua hanya berdasarkan kesimpulan dari warga.
Walaupun sangat menakutkan dan merupakan momok menyeramkan bagi masyarakat, hingga saat ini belum ada yang pernah melihatnya secara langsung sosok dari begu ganjang. Semua hanya berdasarkan “katanya”. Namun walaupun hanya merupakan cerita turun temurun, banyak sekali yang menggunakan begu ganjang untuk menakuti atau mengkambinghitamkan suatu kejadian, seperti kematian mendadak. Benar atau tidaknya begu ganjang belum bisa di konfirmasi hingga sekarang. Namun bagaimana dengan kalian? Apakah percaya dengan cerita ini?
Judul Berita : Asal Usul Begu Ganjang