News

Kasus Ronald Anak Anggota DPR RI Aniaya Dini hingga Tewas Usai Karaoke

Ronald Tannur Anak Anggota DPR

Ronald Tannur, putra Wakil DPR-RI, akhirnya ditetapkan sebagai tersangka penganiayaan terhadap pacarnya Dini Sera Afrianti (29). Ronald ditangkap. Ronald merupakan anak dari Edward Tannur, anggota DPR dari Fraksi PKB. Iya (sudah curiga). Hari ini kami bebaskan,” setelah dikonfirmasi Kapolrestabes Surabaya Kompol Pasma Royce, Jumat (6/10). Pasma tidak merinci kasus Ronald. Pertama-tama, bersabarlah. “Kami akan meliput seluruh konferensi pers,” katanya. Dia berkata.

Korban terbaring di basement

Kejadian ini bermula saat Ronald mengajak Dini ke Blackhole KTV di Jalan Mayjend Jonosewojo Surabaya, Selasa malam (3 Oktober). Diduga terjadi pertengkaran.
Diduga Ronald menyerangnya hingga Dini pingsan dan tergeletak di basement sekitar klub malam. Ronald berhasil mengangkat tubuh Dinia yang tergeletak.

Gregorius Ronald Tannur disebut-sebut merupakan anak dari Edward Tannur, anggota DRP Indonesia asal Nusa Tenggara Timur (NTT). Identitas ayahnya menjadi pertanyaan yang menarik perhatian netizen, mengingat Gregorius Ronald Tannur adalah pelaku penyerangan yang menewaskan pacarnya DSA (29 tahun). Ronald Tannur baru saja dilaporkan terkait kasus penganiayaan yang berujung kematian pacarnya.

Pengacara korban, Dimas Yemahura, menyatakan pelaku penyerangan adalah teman DSA berinisial GRT (31).Saat ini, BRT nomor dilaporkan untuk kasus penganiayaan badan yang mengakibatkan kematian. Dimas menambahkan, GRT merupakan anak dari anggota DPR RI Nusa Tenggara Timur (NTT).

“Kalaupun proses hukum masih berjalan, kami ingin melihat kapasitas kepemimpinan negara dan tanggung jawab pejabat dan keluarganya. Mengingat kekhawatiran terhadap nasib DSA,” ujarnya.

Gregorius Ronald Tannur juga berstatus tersangka.

Berdasarkan riset ayah penulis GRT adalah Edward Tannur, anggota DPR RI dari Fraksi PKB.

Edward Tannur dikaruniai tiga orang anak dari pernikahannya dengan Meirizka Widjaja. Seperti dilansir situs resmi DPR RI, Edward Tannur mendapat gelar sarjana dari Universitas PGRI Kupang. Pria berusia 61 tahun ini menjabat Ketua DPC PKB Timor Tengah Utara, NTT sejak 2006 hingga sekarang.

Peristiwa itu terjadi pada Rabu malam, 4 Oktober 2023, di sebuah tempat karaoke di Surabaya, Blackhole KTV.

Setelah dilakukan pemeriksaan, pelaku ditetapkan sebagai Gregorius Ronald Tannur, putra anggota DPR RI. Hal ini tentu saja membuatnya mendapat sorotan dan kritik publik yang intens. Tak sedikit dari mereka yang penasaran dengan profil dan informasi pribadi Ronald Tannur.

Profil Ronald Tannur

Pemilik nama lengkap Gregorius Ronald Tannur diketahui lahir di Kecamatan Kefamenanu, Kabupaten Tengah Utara, Nusa Tenggara Timur (NTT).Dia sekarang berusia 31 tahun. Ia akan menjadi anak dari Edward Tannur, anggota DPR RI dari Fraksi PKB.

Nama ibunya Meirizka Widjaja dan diketahui memiliki dua saudara laki-laki. Mengutip akun Facebooknya, Ronald Tannur bersekolah di SMAK Santo Yusup College Surabaya pada tahun 2005 hingga 2006.

Beliau kemudian bergabung dengan SMAK Santa Agnes Surabaya dan lulus pada tahun 2009.Ronald juga kuliah di Universitas Petra Surabaya dan International Business School Surabaya, jurusan komunikasi. Setelah lulus, ia bekerja sebagai agen di sebuah perusahaan asuransi.

Ia kemudian melanjutkan studinya di Holmes Institute di Melbourne, Australia hingga lulus pada tahun 2016. Baru saat itulah Ronald mulai bekerja di Southern Meats di Kota Goulburn. Pada tahun 2018 dia juga bekerja di Voyages Ayers Rock Resort di utara.

Dua tahun kemudian, tepatnya pada tahun 2020, Ronald kembali ke Surabaya. Tidak diketahui apa yang dia lakukan selama tinggal di sana. Di sisi lain, ia dikenal sebagai seseorang yang hobinya memasak dan jalan-jalan. Ia sering bepergian dalam dan luar negeri.

Sementara itu, kuasa hukum Andini, Dimas Yehura, membenarkan bahwa pelaku kejahatan tersebut adalah Ronald Tannur, putra anggota DPR RI.Ia pun membeberkan kisah penyiksaan korban. Pertama, korban diajak ke tempat karaoke sekitar tengah malam.

Namun sesampainya di tempat karaoke, korban mendapat kekerasan mulai dari tendangan hingga pukulan. Menurut laporan, kekerasan kemudian meningkat di ruang karaoke dan di tempat parkir. Korban terjatuh dan digendong pelaku di bagasi mobil.

Korban kemudian dibawa ke apartemen dan dikabarkan meninggal dalam perjalanan. Tangan korban rupanya terlindas mobil penyerang. Hal itu terlihat dari hasil tes yang menunjukkan ban penyok di tangan Andini.

Polisi sedang menangani kasus ini. Kepala Reserse Kriminal (AKBP) Surabaya Hendro Sukmono mengatakan, timnya masih menunggu hasil autopsi korban.Tujuh belas saksi kemudian diwawancarai, termasuk teman penyerang dan staf keamanan apartemen.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *